Pages - Menu

  • Beranda

kota reog

About

  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Downloads
    • Dvd
    • Games
    • Software
      • Office
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Uncategorized










































/>






Widget-Animasi-Blog
Widget Animasi

Blogger templates

Blogger news

About

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

About Me

ngunut ngt
Lihat profil lengkapku

Second Menu

  • Beranda

Selasa, 20 Maret 2012

sejarah desa ngunut babadan ponorogo

Ngunut adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dengan luas wilayah 362,59 ha.

Menurut cerita turun temurun, Ngunut berasal dari kata “unut” istilah atau nama kayu yang banyak ditemui pada saat nenek moyang mulai mendiami suatu wilayah yang sekarang disebut Desa Ngunut. Sayangnya cerita tersebut sulit ditelusuri dari aspek sejarah, termasuk tentang kayu unut yang dimaksud juga tidak diketahui jenisnya.

Dari catatan yang ada, sekitar tahun 1800 sudah dikenal nama Ngunut untuk menyebut suatu wilayah tertentu (yang sekarang meliputi Desa Ngunut, Bareng, Gupolo, dan Polorejo) yang dipimpin oleh seorang Palang Ngunut. Saat itu penyebutan wilayah dimaksud belum menggunakan istilah desa tetapi menggunakan istilah Palang (dalam bahasa Jawa : Penjaga). Makam “mbah Palang” sampai saat ini masih ada, tepatnya di makam Kauman.

Secara formal nama Desa Ngunut mulai tercatat tahun 1898 dengan H. Yasin sebagai Kepala Desa pertama. Sejak lama, gerak dinamis masyarakat Desa Ngunut tumbuh dan berkembang dibanding desa-desa di sekitarnya. Faktor pendidikan dan ekonomi masyarakat yang lebih baik dibanding desa sekitarnya menjadikan Desa Ngunut menjadi semacam barometer untuk wilayah sekitarnya.

Sekitar tahun 1800 sudah berdiri pondok pesantren yang diasuh oleh Kyai Hasan Abdullah, tepatnya terletak di lingkungan Maron. Sekarang pondok tersebut sudah tidak ada, dan tidak ditemukan catatan apa nama pondok, kapan dimulainya sampai aktifitas terakhir pondok tersebut.

Setelah itu awal tahun 1900an di Ngunut telah ada Madrasah Diniyah atau waktu itu disebut sekolah Arab, dengan murid tidak hanya berasal dari Desa Ngunut tapi juga berasal dari desa-desa sekitar Ngunut bahkan sampai yang berjarak sekitar 5 km.

Meskipun tidak ditemukan catatan yang pasti, sekitar tahun 1940an di Ngunut telah berdiri Sekolah Rakyat (SR) yang muridnya juga mencakup dari banyak desa di sekitar Ngunut.

Dinamisnya kehidupan di bidang pendidikan ini juga diikuti di bidang lain seperti kesehatan, kemasyarakatan, pembangunan fisik, infrastruktur, dan di bidang yang lain. Tahun 1951 sebagian penduduk Ngunut sudah bisa menikmati aliran listrik dari tenaga diesel meskipun hanya beroperasi di malam hari. Di tahun 1979 listrik PLN sudah mulai menerangi Ngunut.

Di saat bidang kesehatan belum menjadi perhatian pemerintah, tahun 1979 di Ngunut telah berdiri BKIA Muslimat yang melayani tidak hanya masyarakat desa Ngunut, tapi juga mampu malayani masyarakat desa lain, termasuk rawat inap.

Sektor industri batik juga pernah mengalami masa kesuksesan di rentang tahun 1950-1965. Banyak pengusaha batik yang sukses dengan mampu memasarkan hasil produknya sampai ke Solo dan Yogya.

Industri gula jawa juga pernah mengalami masa kejayaan di tahun 1950 an. Tahun 1954 didirikan industri gula jawa yang modern milik H. Syakur, dengan penggilingan tebu secara mekanik (mesin), yang menurut cerita para sesepuh itu adalah yang pertama di Ponorogo. Saat itu produksi gula jawa dari desa Ngunut mampu menguasai lebih dari setengah kebutuhan di wilayah Ponorogo, sekaligus sangat mempengaruhi harga di pasaran.

Di bidang pemerintahan desa juga mengalami perkembangan yang cukup baik. Sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman, Pemerintah Desa Ngunut, sejak tahun 1992 merintis penggunaan teknologi komputer untuk pelayanan masyarakat dan pemenuhan kebutuhan administrasi pemerintah desa.

Selanjutnya mulai tahun 1999 Pemerintah Desa Ngunut mengembangkan administrasi berbasis data base berupa software komputer, diantaranya: software Administrasi Kependudukan, Administrasi Pertanahan, dan Administrasi Keuangan yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik.

Metode dan software administrasi kependudukan yang dikembangkan oleh Desa Ngunut, sejak tahun 2008 sudah digunakan di hampir semua Desa/Kelurahan di Kabupaten Ponorogo. Beberapa desa di luar Kabupaten Ponorogo juga sudah ada yang menggunakan metode dan software ini.

Pemerintah Pusat, dalam hal ini Staf Kantor Wakil Presiden RI, memberikan apresiasi dengan mengunjungi Kantor Desa Ngunut, sekaligus melihat secara langsung manfaat software kependudukan ini. Hasil kunjungan menyimpulkan bahwa software kependudukan yang dikembangkan oleh Pemerintah Desa Ngunut sangat bermanfaat untuk peningkatan pelayanan publik serta layak untuk dikembangkan di Desa/Kelurahan lain di seluruh Indonesia.

Oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo metode Administrasi berbasis komputer yang dikembangkan Pemerintah Desa Ngunut ini diberi nama SIMADES (Sistem Informasi dan Manajemen Administrasi Desa).

Metode administrasi berbasis komputer (SIMADES) yang dikembangkan Pemerintah Desa Ngunut telah ikut menyumbangkan prestasi bagi Pemkab Ponorogo sehingga berhasil mendapatkan Otonomi Award untuk kategori Pelayanan Administrasi Dasar dari Jawa Pos Insitute Pro Otonomi (JPIP) tahun 2009.

Di bidang Infrastruktur juga cukup baik. Wilayah pemukiman relatif cukup tertata dan memenuhi syarat layak daerah hunian. Jalan dan saluran irigasi dalam kondisi cukup baik, meskipun faktor alam sering mengakibatkan beberapa bangunan mengalami kerusakan yang cukup parah.

Selain sisi positif, Desa Ngunut tentunya memiliki beberapa sisi negatif yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Kesenjangan di bidang ekonomi dan pendidikan menjadi faktor utama yang menghambat dinamisasi kehidupan masyarakat.

Letak geografis desa Ngunut di bagian hilir aliran beberapa sungai, sering mengakibatkan musibah banjir baik dalam skala kecil maupun besar. Ini mengakibatkan infrastruktur dasar seringkali rusak, serta membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk pemulihannya.

Di musim kemarau menjadi daerah yang paling dulu kekurangan air untuk kebutuhan pertanian, sehingga petani harus menggunakan diesel agar tetap bisa bercocok tanam.

Paparan di atas semoga dapat memberi gambaran awal untuk mengenal desa Ngunut. Kepeloporan desa Ngunut di berbagai bidang yang sudah terkenal sejak dulu, saat ini bisa dikatakan mulai surut.

Ini tentunya harus disikapi secara positif, bahwa masa keemasan yang pernah dialami diharapkan menjadi penyemangat untuk dapat diraih kembali. Adapun pada masa surut saat ini tentunya bisa dijadikan pelajaran yang berharga untuk lebih instropeksi dan berbenah diri.
Diposting oleh ngunut ngt di 18.51
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

3 komentar:

  1. Unknown26 Maret 2014 pukul 09.34

    yayasan ikatrina yng sekarang jdi ke bggaan desa ngunut .akan menghidupkan kembali kejayaan ngunut..

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  2. Unknown26 Maret 2014 pukul 09.42

    hidup kan kembali batik .karna beliau yng menjadi pusat batik di msa dlu msh hidup. seraplah ilmunya .beliau adalah almr mbh slamet sama mbh lastri .jln alhasan selatan masjid alhasan .dpn pondok ikatrina..
    dn beliau mbh lastri msh ada .

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  3. Unknown26 Maret 2014 pukul 09.52

    memandang nilai perjuangan batik mbh lastri dan almr mbh slamet

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Social Profiles

TwitterFacebookGoogle PlusLinkedInRSS FeedEmail
  • Popular Posts
  • Archives

Popular Posts

  • sejarah desa ngunut babadan ponorogo
    Ngunut adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dengan luas wilayah 362,59 ha. Menurut cerita tur...
  • UNGU
  • cara membuat BLOG
    Cara Membuat Blog - Sebelum kita mengetahui bagaimana cara membuat blog gratis dan mudah, ada baiknya kita kenalan dulu yuk apa itu blog. Ka...
  • SEJARAH ISLAM
    Sejarah Islam Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas. Lom...
  • Sejarah Reog Ponorogo
    Legenda REOG PONOROGO dan WAROK Pertunjukan Reog Ponorogo  © 2005 arie saksono Salah satu ciri khas seni budaya Kabupaten Ponorogo Jawa...
  • cara membuat cake coklat
  • kelahiran nabi muhammad saw
    Menjelang Kelahiran Nabi Muhammad saw Juni 19, 2007 oleh   ari2abdillah Muhammad adalah keturunan Nabi Ismail -nabi dengan 12 putra ya...
  • JUDIKA BUKAN DIA TAPI AKU
    DOWNLOAD MP3
  • tempat wisata ponorogo
    Masjid Tegalsari Terletak di desa Tegalsari Kecamatan Jetis. Masjid Tegalsari diperkirakan dibangun sekitar abad XVII oleh ...
  • KATA-KATA MUTIARA CINTA
    Kata kata Mutiara Cinta – Cinta sering disebut sebagai sesuatu yang paling hakiki dalam kehidupan manusia, tak hayal beberapa hal yang be...

Blog Archive

  • ►  2014 (1)
    • ►  Februari (1)
  • ▼  2012 (13)
    • ▼  Maret (6)
      • cara membuat efek daun berguguran di blog
      • cara membuat twitter
      • SEJARAH ISLAM
      • BUDAYA DI INDONESIA
      • sejarah desa ngunut babadan ponorogo
      • cara membuat BLOG
    • ►  Februari (7)

Blogroll

 
Copyright © kota reog | Powered by Blogger
Design by NewWpThemes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Themes
Windows Desktop Hosting